Pendidikan :

Pendidikan Karakter Masih Bias.

Sistem  dan kurikulum pendidikan di Indonesia tidak luput dari penanaman nilai-nilai dan norma agama, agama apapun itu. Berbagai macam upaya pengintegrasian agama dan sains telah coba diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, namun sampai saat ini faktanya masih banyak bukti-bukti kegagalan hasil proses transformasi manusia di sebuah pabrik yang bernama pendidikan. Masih banyak orang yang berpendidikan tinggi, prestasinya tidak diragukan lagi, akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan karakternya sebagai manusia berpendidikan. Orang-orang semacam ini hanya cerdas secara intelektual akan tetapi rapuh secara spiritual dan humanitas.

Sebagai agama mayoritas di negeri ini, pendidikan Islam tentu ikut andil bahu-membahu dalam upaya menyukseskan sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan tujuan pendidikan nasional pun hendak membentuk manusia-manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,  cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan demikian, internalisasi nilai terhadap siswa merupakan poin utama dalam tujan pendidikan di Indoensia.

Dari aspek tujuan diatas, kalimat tersebut tentu sudah cukup menjadi sebuah visi suatu sistem pendidikan yang ideal. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, kata-kata diatas masih sulit untuk diimplementasikan kedalam aktivitas belajar-mengajar di kelas, dalam buku theologi pendidikan dikatakan bahwa tujuan pendidikan tersebut masih bias. padahal pengimplementasian ini sangatlah penting supaya membentuk budaya positif  bagi siswa, dimana kelak ketika  sudah dewasa, budaya ini akan membentuk suatu karakter permanen dalam diri siswa, sehingga tujuan pendidikan pun perlahan akan terwujud dengan sendirinya.

Selain itu, dari tujuan pendidikan diatas dapat ditarik sebuah pengertian, bahwa aspek keimanan, ketakwaan, akhlak mulia menjadi point utama tujuan pendidikan di negeri ini, oleh sebab itu saat ini pendidikan karakter tengah menjadi trend dan memiliki nilai jual tinggi terhadap “pasar” pendidikan di Indonesia. Sehingga menyedot minat dan perhatian masyarakat yang tidak sedikit walaupun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi.

Permasalahan lain adalah, disaat pendidikan karakter menjadi persolana inti dunia pendidikan, tidak adanya standar proses, dan standar baku dari hasil proses pendidikan karakter ini, beberapa bentuk evaluasi yang ada saat ini, semuanya hanya berupa tes-tes yang hanya mengukur aspek kognitif siswa, sehingga mau tidak mau siswa akan digiring kedalam penguasaan mata pelajaran untuk mengejar nilai akademik belaka.  

Di beberapa sekolah, ada yang sudah mencoba menerapkan pendidikan karakter ini dengan menciptakan pembiasaan baik secara simbolik maupun berupa aktivitas siswa. Sebagai contoh, pembiasaan memakai busana muslim dihari jumat, pembacaan ayat suci al-quran setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar, pesantren kilat, shalat berjamaah dan lain-lain, kesemuanya itu hanya masih berada pada tataran pembiasaan aspek ritual saja yang bersifat shaleh individual. Sementara  penanaman aspek-aspek sifat-sifat dasar seperti jujur, tanggung jawab, berani, ulet dll masih menjadi barang langka dalam diri seorang siswa. Padahal justru sifat-sifat seperti inilah yang akan membuat siswa bisa survive ketika sedang berada dilingkungan yang tidak mendukungnya sekalipun. Seorang siswa yang rajin mengerjakan tugas akan menjadi biasa dan sudah sepantasnya manakala ia hidup dilingkungan kondusif, tapi siswa yang tetap dapat hidup rajin dalam lingkungan yang tidak kondusif, maka itulah siswa yang hebat.

Siswa semacam ini tidak akan bermasalah ketika ditempatkan dilingkungan seperti apapun, karena karakternya sudah melekat permanen dalam hidupnya. Dia akan hidup mandiri, mudah bergaul, luwes dan senantiasa berjiwa pembelajar, sehingga siswa yang demikian memiliki karakter kesalehan individual dan sosial sekaligus secara seimbang. Tujuan sistem pendidikan diatas diharapkan akan terinternalisasi kedalam setiap pribadi siswa dan insan pendidikan.

Terlepas dari agama yang dianut oleh setiap orang, sifat dasar tersebut seharusnya dimiliki oleh setiap individu, karena sifat-sifat tersebut merupakan kebenaran universal yang wajib dimiliki oleh setiap individu apapun latar belakangnya. Faktor keteladanan dari pendidik baik itu orang tua di rumah atau guru di sekolah perlu adanya penanaman hakikat keimanan itu sendiri sejak dini kepada anak.

Dengan demikian, seorang siswa dituntut untuk memadukan anasir (jamak dari unsur) kesalehan secara utuh, aspek keimanan dan ketakwaan seseorang seharusnya tidak hanya ter-ekspresi lewat perilaku dan aspek ritual saja, sementara disisi lain masih ada aspek sosial yang akan menentukan keharmonisan hubungan seseorang dengan manusia lainnya dimuka bumi ini.

Apabila kondisi ini sudah tercipta, maka akan terbentuklah sebuah tatanan masyarakat yang memiliki kemandirian dan memiliki integritas, dimana setiap individu akan turut berkontribusi dalam memajukan kesejahteraan umum, menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Wallahu a’lam.

 

 

Secularism

Islam di jajah ….?

        Islam, sebagai agama terbesar didunia dimana Indonesia merupakan salah satu Negara yang berpenduduk Muslim terbesar didunia. Konon kabarnya Ummat Islam yang besar ini sedang dijajah, wah, ko bias ! sama siapa ? Yap, meskipun secara kwantitas ummat ini berada diurutan pertama, akan tetapi masih menjadi sasaran empuk sekelompok orang. Emangnya apanya sih yang dijajah? Ya, sebagian besar ummat Islam terutama yang masih tergolong remaja sepeti saya heheheh,, belum menyadari adanya penjajahan ini. Hal ini terjadi karena berbagai factor, ada yang ga ngeuh sama keadaan, ada yang merasa sudah cukup dengan kondisi ummat Islam yang ada, atau ada juga yang ga peduli sama hal ini.

            Secara sekilas, sepertinya tidak ada penjajahan dalam tubuh Ummat Islam, toh kita masih bisa dengan leluasa melaksanakan sholat, shaum, zakat, haji dll. Yap bener banget, secara ritual, kita emang merdeka dan bebas untuk melaksanakan ibadah ritual tersebut. Kita bebas mau ngaji di masjid manapun, mau umroh kapanpun, atau mau saum sunnah apapun, mau sehari tilawah berapa juz-pun, juga silahkan tidak ada yang melarang, tidak ada penjajahan dalam hal ini. Terus, apanya dong yang di jajah ??? beneran mau tahu…!!!! Temen-temen pernah belajar PKN atau kewarganegraan kan ! yahh, sekalipun nilainya jeblok ngaku aja ga papa, ga akan ditanyain ko, waktu kelas VIII SMP dulu, kita pernah belajar tentang sector-sektor Negara yang merupakan komponen sekaligus kunci keberhasilan suatu system pemerintahan.  Sector-sektor itu adalah IPOLEKSOSBUD HANKAM, masih inget kan. Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan.

            Halo..halo..masih konek kan !

            Dalam ilmu usul fiqih, klasifikasi Ibadah  dikategorikan menjadi 2 yakni ibadah mahdloh (ibadah langsung) dan ibadah tidak langsung (ghoir mahdloh). Ibadah langsung, dalam hal ini merupakan ibadah yang dalam pelaksanaanya kita langsung berurusan dengan Allah, dalam melaksanakan ibadah ini, tidak diperlukan campurtangan manusia lain secara langsung, walaupun hakikatnya juga tidak bisa sendiri. Contohnya, sholat fardu sholat wajib yang boleh dilakukan seorang diri, akan tetapi hakikatnya tetap saja membutuhkan peran orang lain, seperti adzan yang kita dengarkan merupakan suara orang lain, yang menghitung waktu sholatnya pun orang lain, jadi secara hakikat sebenarnya tidak ada ibadah yang bisa dilkukan secara personal (fardliyah).

            Jenis ibadah  kedua, adalah ibadah ghoir mahdloh, dimana dalam pelaksanaan ibadah ini, kita tidak bisa sendirian baik secara hakikat maupun pelaksanaanya, secara bahasa ghoir mahdloh berarti ibadah tidak langsung, artinya ibadah jenis ini merupakan ibadah yang dalam pelaksanaannya diperlukan peran orang lain, ibadah ini akan berpengaruh manakala banyak orang yang melaksanakan, Nah dalam hal ini contohnya IPOLEKSOSBUD HANKAM itu pemirsa, hehehe. Contohnya ekonomi, ekonomi Islam misalnya, tidak akan berdampak sama sekali manakala hanya seorang saja yang melaksanakan, butuh kekompakan dari banyak pihak supaya bisa menjelma menjadi sebuah system yang akan dita’ati oleh semua orang.

            Yap, sekarang udah kebayang kan, apanya yang dijajah ! Jadi ummat ini yang dijajahnya adalah sector-sektor kunci kehidupan manusia, mulai dari sub system ekonomi, politik, budaya de el el.. coba deh temen-temen perhatikan bagaiman negeri ini dieksploitasi dari mulai potensi alam, hingga manusianya sendiri, dan parahnya kita tidak merasa dijajah, kita merasa nyaman dan aman dengan kondisi ini,,

Wallahua’lam..

Salam Super..!Ups Salah, itu punya Mario Teguh yah.. Ya udah deh..

Salam Likum..Hee

Negosiasi Dalam Islam

NEGOSIASI DALAM ISLAM

Bandung sebagai kota yang kaya akan kreatifitas, tentu menyuguhkan  berbagai macam jenis fashon, kuliner, souvenir sampai potensi alam yang tak kalah menarik-pun menjadi magnet tersendiri yang mampu menyedot touris domestik mauapun mancanegara, sehingga jika weekend tiba, di kota ini terdapat pasar-pasar dadakan (pasar kaget) yang sengaja diadakan sebagai ajang memeriahkan hari libur dari rutinitas  masyarakat pada umumnya.hal ini semakin menamabah eksotisme kota Bandung di akhir pekan.

Menurut bahasa Ekonomi, pasar semacam ini merupakan pasar persaingan sempurna, dimana salah satu cirinya adalah tidak adanya campur tangan pemerintah selain itu masyarakat boleh melakukan negosiasi terhadap barang yang dijual, Berbagai macam jenis negosiasi ada di pasar kaget ini, mulai dari menawar dengan meminta diskon-diskon ga logis, merayu sang Abang Pedagang dengan rayuan maut, dan kalo masih belum bisa dinego juga, kita akan mengeluarkan jurus terakhir, Yess.. pura-pura pergi dengan memasang muka ga butuh sama produk yang dinego tadi, dengan harapan si Mang pedagang akan memanggil kembali sang pembeli mangkir tadi, tentunya dengan kondisi harga yang sudah DIL. hehehehehe

Dalam Islam sah-sah saja melakukan negosiasi semacam ini yang penting proses transaksinya berlangsung antarodlin (pembeli dan pedagang spakat dengan harga tersebut) sebagaimana dalam al Qur’an Surat 4 : 29

“…kecuali dengan jalan perdagangan suka sama suka diantara kamu” (4 : 29)

Wah, kalo gitu, boleh dong beli Sabu asal pedagang dan pembeli spakat ! ya ga gitu juga kali, Islam sudah mengatur semuanya, Semua pembahasan mengenai Perdagangan sudah diatur dalam Fiqih Muamalah, daripada lama-lama mending kita liat nyoo persyaratannya, Cekidot..!!!!

Yapss.. ada beberapa rukun dan persyaratan dalam Islam yang membuat suatu trnsaksi dianggap sah  

  1. Ada orang yang ber’akad

Dalam hal ini orang yang ber’akad jual beli, harsulah seseorang yang berakal dan telah baligh, jadi orang-orang yang tidak memenuhi kriteria ini dianggap tidak sah, jika melakukan proses transaksi jual beli. Kalo gitu, jagoan neon yang kita beli waktu istirahat sekolah TK ga sah dong, kan wakti itu kita masih anak ingusan..! Nah, kalo yang itu sah-sah aja karena dalam hal ini wali atau orang tua kita mengizinkan dan menyetujui kita untuk membeli jagoan neon tersebut, yaiyalllah pasti disetujui, kalo ngga, pasti kita nangis sejadi-jadinya and bikin onar didepan sekolah. Heheheh.. intinya, dalam hal ini, orang tua harus mempertimbangkan kemaslahatan bagi anaknya.

  1. Ada Shighat (Lafadz Ijab Qabul)

Ok, setelah syarat yang tadi ada syarat selanjutnya, yakni Qabul yang diucapkan harus sesuai dengan ijab, jika Qabulnya dengan harga Rp 5.000, maka Ijabnya pun harus Rp 5.000. Selain itu Ijab dan Qabul harus dilakukan dalam satu majlis, Wahh gawat ! berarti orang yang jual beli secara on line ga sah dong, Tenang Pemirsa, Satu majlis dalam hal ini berarti satu situasi dan satu kondisi, yakni pembeli dan penjual memiliki frame yang sama tentang produk yang diperjualbelikan, walaupun fisiknya terpisah jauh, dengan kata lain pembeli dan penjual sudah sama-sama antarodlin, walaupun tidak bertemu secara langsung. Contoh lain, pasar swalayan, dipasar ini pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung alias tidak ada komunikasi diatara keduanya, juga tidak ada ngosiasi, akan tetapi harga yang tertera merupakan harga pasaran dan secara tidak angsung telah disepakati oleh semua pihak. Jadi belanja dipasar swalayan menurut jumhur ulama termasuk transaki yang sah sekalipun tidak ada lafadz Ijab Qabul.

  1. Ada barang yang dibeli

Di point ketiga ini, membahas mengenai persyaratan produk yang layak diperjualbelikan, pertama  produk yang diperjualbelikan harus jelas adanya, bukan barang yang tidak pasti, kecuali produk yang dipesan  pasti akan ada, kedua Produk yang diperjualbelikan adalah produk yang bermanfaat dan maslahat bagi keberlangsungan hidup mansuia, ketiga produk yang diperjualbelikan jelas kepemilkianya, bukan milik oranglain, kecuali jualbeli yang diwakilkan berdasarkan persetujuan penjual dan pembeli aslinya. Keempat Produk yang diperjualbelikan diserahkan pada waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Selain empat syarat diatas, produk yang dijual selanjutnya, bukan produk yang cacat.

  1. Ada nilai tukar pengganti barang

Yap..di point terakhir ini kita akan membahas mengenai nilai tukar, dizaman sekarang ini, berbicara nilai tukar pasti berbicara uang,Sistem penukaran dengan alat tukar uang, tampaknya sudah cukup jelas, artinya uang yang dibayarkan kepada penjual sesuai harga yang disepakati. Selain itu alat tukar lain, yaitu dengan  sistem barter.  Dimana satu barang ditukar dengan barang yang lain yang memiliki nilai yang sama sekalipun jenis barangnya berbeda.

Kesimpulanya, negosiasi dalam hal ini diperbolehkan karena termasuk dalam praktek khiyar, dimana pembeli dan penjual spakat dengan satu keputusan, asalkan kita tidak menego produk yang sedang dinego oleh orang lain. Karena dalam hal ini pembeli tersebut masih ber-khiyar dengan sang penjual.

Be a Good Consumer..Be a good Moslem..

Image

The Wrong System on The Right Place

THE  WRONG SYSTEM ON THE RIGHT PLACE

Secara sekilas, kita bisa melihat betapa eloknya negeri ini, sumber daya alam yang melimpah di iklim yang tropis, ditambah fenomena alam yang indah semakin menambah eksotisme negeri mayoritas muslim ini. Apa lagi yang kurang dari negeri rempah-rempah ini. Mengapa masih jadi negri yang miskin dan di injak-injak harga dirinya, di tengah sumber daya yang melimpah ini?.

Dari segi komponen negeri ini memang sudah memenuhi standar indikator Negara maju, prestasi anak bangsa yang luarbiasa dalam berbagai bidang, selain menjadi juara umum dalam Sea Games pekan lalu, Indonesia juga berhasil menjuarai beberapa olimpiade tingkat dunia seperti science, IT. Dalam bidang lain Indonesia berhasil menorehkan prestasi dalam bidang seni, entertain, fashion, bahkan diajang miss world pun, Indonesia berhasil menjadi top ten

Berikut adalah bebrapa prestasi bangsa Indonsia secara lebih terperinci :

  • Bacharuddin Jusuf Habibie – Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)
  •  Andrias Wiji Setio Pamuji – Penemu Reaktor Biogas
  • Dani Hilman Natawijaya – Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa
  • Juara 1 olimpiade Matematika 2011 tingkat sekolah dasar di Wizard at Mathematic International  India.
  • Juara kedua dan ketiga olimpiadeu robot dunia (world robot Olympiad) Jakarta 2009
  • Juara olimpiade fisika 2010 di Zagreb Kroasia dan berhasil menyabet 4 medali emas.
  • Penemu teknologi pemindai 4 D (Warsito Purwa Taruno)

Lantas, apa yang salah dari negeri ini? Dan siapa yang salah jika negeri ini masih diterpa masalah terus menerus? Dalam hal ini penulis menilai Indonesia belum optimal dalam pengelolaan sumberdaya, berbeda dengan Negara tetangga Singapura, meski memiliki luas lahan yang tidak jauh lebih besar dengan luas DI Jakarta akan tetapi mampu mengoptimalisasi lahan dan skill rakyatnya, walhasil negeri ini menjadi icon di ASIA TENGGARA, tidak bermaksud membanding-bandingkan hanya saja fakta ini memang benar adanya.

Selain kurangnya penghargaan terhadap para ilmuwan dan creator, hukum dinegeri ini masih seperti pisau, yang tajam kebawah dan tumpul ke atas, sehingga banyak dana optimalissai sumberdaya Negara yang disalahgunakan. Oleh sebab itu, bangsa ini membutuhkan para pemimpin yang jujur, cerdas dan bertanggungjawab yang agamanya tidak hanya dijalankan ketika ibadah ritual saja, bangsa ini membutuhkan para pemimpin yang senantiasa beruswah kepada Rosulullah baik dalam mengatur diri dengan Tuhannya, maupun diri dengan lingkungan dan tanggungjawabnya. Dengan demikian dia mampu membawa rakyatnya menjadi masyarakat madani dan dirahmati Alloh. Terlepas dari semua itu penulis sensntiasa berdo’a supaya negeri ini menjadi negri yang di rahmati dan diberkahi Alloh gemah ripah loh jinawi baldatun thoyyibun warobbun ghafuur negeri yang mandiri, berprestasi dan islami sehingga menjadi bangsa yang dihormati karena pretasi dan karyanya.juga menjadi pelopor khilafah Islam di muka bumi. Amin

Don’t dream without action..!! Keep Delegent..hehehe

 

 

 

The Wrong System on The Right Place

THE  WRONG SYSTEM ON THE RIGHT PLACE

Secara sekilas, kita bisa melihat betapa eloknya negeri ini, sumber daya alam yang melimpah di iklim yang tropis, ditambah fenomena alam yang indah semakin menambah eksotisme negeri mayoritas muslim ini. Apa lagi yang kurang dari negeri rempah-rempah ini. Mengapa masih jadi negri yang miskin dan di injak-injak harga dirinya, di tengah sumber daya yang melimpah ini?.

Dari segi komponen negeri ini memang sudah memenuhi standar indikator Negara maju, prestasi anak bangsa yang luarbiasa dalam berbagai bidang, selain menjadi juara umum dalam Sea Games pekan lalu, Indonesia juga berhasil menjuarai beberapa olimpiade tingkat dunia seperti science, IT. Dalam bidang lain Indonesia berhasil menorehkan prestasi dalam bidang seni, entertain, fashion, bahkan diajang miss world pun, Indonesia berhasil menjadi top ten

Berikut adalah bebrapa prestasi bangsa Indonsia secara lebih terperinci :

  • Bacharuddin Jusuf Habibie – Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)
  •  Andrias Wiji Setio Pamuji – Penemu Reaktor Biogas
  • Dani Hilman Natawijaya – Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa
  • Juara 1 olimpiade Matematika 2011 tingkat sekolah dasar di Wizard at Mathematic International  India.
  • Juara kedua dan ketiga olimpiadeu robot dunia (world robot Olympiad) Jakarta 2009
  • Juara olimpiade fisika 2010 di Zagreb Kroasia dan berhasil menyabet 4 medali emas.
  • Penemu teknologi pemindai 4 D (Warsito Purwa Taruno)

Lantas, apa yang salah dari negeri ini? Dan siapa yang salah jika negeri ini masih diterpa masalah terus menerus? Dalam hal ini penulis menilai Indonesia belum optimal dalam pengelolaan sumberdaya, berbeda dengan Negara tetangga Singapura, meski memiliki luas lahan yang tidak jauh lebih besar dengan luas DI Jakarta akan tetapi mampu mengoptimalisasi lahan dan skill rakyatnya, walhasil negeri ini menjadi icon di ASIA TENGGARA, tidak bermaksud membanding-bandingkan hanya saja fakta ini memang benar adanya.

Selain kurangnya penghargaan terhadap para ilmuwan dan creator, hukum dinegeri ini masih seperti pisau, yang tajam kebawah dan tumpul ke atas, sehingga banyak dana optimalissai sumberdaya Negara yang disalahgunakan. Oleh sebab itu, bangsa ini membutuhkan para pemimpin yang jujur, cerdas dan bertanggungjawab yang agamanya tidak hanya dijalankan ketika ibadah ritual saja, bangsa ini membutuhkan para pemimpin yang senantiasa beruswah kepada Rosulullah baik dalam mengatur diri dengan Tuhannya, maupun diri dengan lingkungan dan tanggungjawabnya. Dengan demikian dia mampu membawa rakyatnya menjadi masyarakat madani dan dirahmati Alloh. Terlepas dari semua itu penulis sensntiasa berdo’a supaya negeri ini menjadi negri yang di rahmati dan diberkahi Alloh gemah ripah loh jinawi baldatun thoyyibun warobbun ghafuur negeri yang mandiri, berprestasi dan islami sehingga menjadi bangsa yang dihormati karena pretasi dan karyanya.juga menjadi pelopor khilafah Islam di muka bumi. Amin

Don’t dream without action..!! Keep Delegent..hehehe

 

 

 

Halalan Thoyyiban

Halalan Toyyiban

            Mendengar kata halalan toyyiban mungkin selama ini kita hanya baru tertuju pada makanan saja, yah.. karena makanan yang kita konsumsi, selain harus halal juga harus toyyib (baik) bagi tubuh. Karena memang ada makana yang halal tapi tidak toyyib contohnya adalah makanan yang halal akan tetapi dikonsumsi secara berlebihan maka hal ini akan menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh. Tubuh bisa saja mengalami berbagai penyakit jika terdapat zat berlebih didalam tubuh. Baik itu darah tinggi, asam urat, diabet, kolesterol dll. Yang kesemuanya merupakan efek dari pengkonsumsian makanan yang berlebih atau tidak tepat guna.

            Sekarang, mari kita renungkan atau multi fungsikan makna halalan toyyiban itu bukan hanya pada makanan saja akan tetapi kepada setiap cipta, karya dan karsa  yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh manusia. Dizaman modern ini kita telah menyaksikan berbagai macam penemuan yang mengakibatkan berbagai macam efek positif maupun negative bagi manusia, tidak sedikit hasil kreatifitas manusia yang memiliki manfaat dan nilai guna yang tinggi akan tetpai disamping itu, tidak sedikit pula hasil kreativitas manusia yang meyebabkan kehancuran bagi manusia itu sendiri bahkan menyebabkan genosida, dengan mekanisme penghancuran yang berreaksi cepat ataupun reaksi perlahan seperti tontonan kurnag bermanfaat ataupun senjata biologis pemusnah masal seperti virus  dsb.

            Saat ini banyak produk barang maupun jasa yang dengan penuh rasa sadar diciptakan manusia untuk menghancurkan manusia itu sendiri baik secara fisik maupun mental. Produk barang saat ini terutama makanan mengandung banyak zat-zat berbahaya dan hal ini dapat mengganggu stabilitas fisik manusia. Sementara disamping itu, produk jasa yang dihasilkan manusia modern ini, lebih fatal lagi effeknya. Tidak sedikit  anak kecil sekarang yang dewasa sebelum waktunya, tidak sedikti anak kecil yang mau menghabiskan wakatunya berjam-jam untuk bermain games didepan layar computer, tidak sedikit pula orang dewasa yang setiap harinya hanya disibukan dengan menonton acara yang tidak bermanfaat terutama jika hari libur tiba.

            Dengan demikian kita harus mulai mencoba menerapkan prinsip halalan toyyiban  pada setiap apa yang kita konsumsi, baik itu konsumsi mulut, mata, telinga, hidung, otak, hati dll. Hal ini guna membersihkan tubuh dan fikiran dari hal-hal yang akan mengotori jiwa, fisik dan fikiran kita. Wallohua’lam.

Afaf Najihah, 2011

konsep takdir dalam Islam

Tidak Ada  Kata Sial dalam Hidup..Percaya deh…

Semua orang pasti pernah sedih, apapun penyebabnya. Baik itu Karena sakit, rangking anjlok, kepeleset, SNMPTN ga lulus, IPK turun, dimarahin dosen, dimarahin orang tua bahkan sampai alasan yang paling  “ababil” yaitu putus cinta heheheh….. (dan masih banyak lagi alasan hidup yang bisa membuat manusia sedih). sebenernya sah-sah saja bersedih bahkan sampai menangis sekalipun, itukan detoksifikasi mata hee (sedikit ber_alibi). Tapi ingat semua itu bukan kesialan looohhh,,Ga ada hidup seorangpun didunia ini yang sial, yang ada hanya kesalahan kita dalam memahami konsep takdir. Nah loh.

Begini, menurut pemahaman saya takdir adalah suatu garis ketentuan buat kita yang pasti semuanya baik. Atau lebih tepatnya, apapun yang terjadi dalam hidup kita semuanya Alloh gariskan untuk kebaikan kita, apapun itu, suka atau tidak suka, itulah yang terbaik untuk kita. Heheheh bahasanya sadis amat.

Guys, lo pernah denger ayat ini kan !!! Al Baqoroh : 216

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci, boleh jadi  kamu membenci sesutau padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal hal itu sangat buruk untukmu, Alloh Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al Baqoroh : 216).

Disini bukan masalah perang yang mau dibahas, karena saya bukan Thomas Arnold, The Masternya buku On War. Wuiiiii… tapi Kalimat yang kedua yang akan saya soroti, Yapz, boleh jadi kita benci sesuatu padahal ia amat baik bagimu apapun itu, bagi teman-teman yang masih sekolah atau kuliah atau siapapun yang pernah merasakan sekolah, mungkin mnegerjakan tugas merupkan hal yang tidak disukai dengan berbagai alasan. Ada yang ga suka sama gurunya, sama pelajaranya, bosen, atau males. Pokonya kita benci mengerjakan tugas dan beraktifitas. Padahal coba kalo seandainya kita waktu kecil menuruti kemauan itu, mungkin kita sampai sekarang tidak bisa baca tulis, atau paling tidak menyesal karena waktu sekolah ga belajar bener-bener. Nah itulah kita, sangat benci aturan padahal ia sangat baik untuk kita. Bagitulah Allah mewanti-wanti manusia untuk terus beramal karena suatu saat amal itu akan membuat kita bahagia, dan jangan sampai kita nyesel karena hitungan amal kita kurang akibat pas didunia ga bener beramal.  

Atau,, Our Second Choice,, Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ok, begini analoginya ketika kita masih kecil dulu, kita sangat senang memegang apapun barang yang menurut kita itu menarik terlepas dari bahaya ataupun tidak, misalkan api, api memiliki struktur warna yang menarik, tapi orangtua kita tetap melarang kita untuk memegangnya, karena kita bandel, akhirnya suatu saat kita pegang juga tuh sijago merah, walhasil tangan kita panas karena luka bakar, baru deh kerasa tuh, akibat tidak mengindahkan nasihat orangtua. Begitulah Allahpun senantiasa memberikan alarm kehidupan lewat aturan-aturanya, jangan begini jangan begitu padahal  secara nafsu kita selalu menginginkan apa yang dilarang oleh Allah, kemaksiatan itu memiliki ornament warna yang menarik, dari kejauhan, ia tampak seperti pemandangan pantai yang eksotik, tapi setelah terjerembab didalamnya diri kita terluka bahkan hancur. Begitulah kira-kira.

So, takdir itu bukan perkara baik atau buruk, tapi takdir itu perkara suka atau tidak suka, dan seklaipun kita tidak suka dengan takdir kita, ALLah tidak butuh persetujuan kita untuk menentukan takdirnya, itulah kenyataanya suka-suka Allah dong, la wong Allah yang tahu semuanya tentang kita.

Satu lagi penjelsannya, biar hati kita semakin terbuka. Pernah denger Qodo dan Qodar kan? Kalo udah bagus, biar nyi ratu gampang ngejelasinya heheheh,,, begini Qodo itu takdir yang tidak bisa diusahakan lagi seperti jenis kelamin, kelahiran, kematian dll. Tapi ada juga Qodar loh, nah kalo yang satu ini adalah takdir yang ditentukan oleh Allah, tapi didalamnya masih ada campur tangan manusia. contohnya cita-cita, cita-cita bisa kita raih kalo kita berusaha keras memperjuangkannya tentunya dengan cara-cara yang diridhoi Allah, atau sakit, sakit itu bisa kita berusaha untuk sembuh yaitu dengan berobat, makan 4 sehat 5 sempurna dengan teratur, istirahat cukup Insyaallah sembuh tuh. Tapi inget setelah berusaha maksimal dan berdo’a optimal kita harus bertawakkal, yakni menyerahkan sepenuhnya hasil kepada Allah, karena sekali lagi Dialah yang Maha Tahu apa yang terbaik untukmu. He’s the One who know you best.

Intinya, kita harus menerima semua yang telah Allah gariskan untuk kita, dalam keadaan suka ataupun terpaksa. Selain itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menentukan takdir baik kita, yang bisa kita usahakan dengan tetap ber_DUIT. Eits,,jangan mlotot gitu dong, DUIT disini bukan uang, tapi singkatan dari (Do’a, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal) and jangan lupa buat slalu ber-positiv thingking sama Allah. Selamat mencoba. ˆ­_ˆ

Be Sure and Have No Doubt

 Image

 

Halo dunia!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.